Saturday, September 24, 2011

believe, succes will be finded in the end

Ketika tiba hari kau kembali ke perantauan

Menimba ilmu dan meniti jalan kesuksesan
Ketika itu pula kau akan merasa rapuh tak berdaya
Tanpa semangat karena lama dimanja di rumah tercinta
Tapi sadarlah
Bahwasanya kamu memang harus melangkah
Untuk tetap maju dan terus berkembang
Melebarkan sayap-sayapmu
Terbang ke langit harapan bersamaku
Bergegaslah, selagi usia masih di kandung hayat
Berkarya untuk keluarga dan orang-orang tercinta



boleh dikata seperti ini


Ketika tiba-tiba hati ini dibalut dengan rasa rindu, tak salah lagi jikalau kamu terlibat didalamnya. Ya, jarak kita memang tak sedekat seperti ketika berada di kota yang sama. Jangankan jarak, hati kita. hatiku dan hatimu lebih tepatnya. Seolah seperti daun yang jatuh dari tangkainya, lalu tertiup angin, dan berlarian menjauh, tertutup oleh hamparan pasir yang bergeser karena ulah angin. Bukan seolah lagi ku rasa, memang seperti itu ungkapannya. Uh, kasihan sekali ya hati kami? ah, Cuma hati ini mungkin lebih tepatnya. Ya ya ya, jujur, saya sangat sayang sekali dengan hati ini, tak rela melihatnya murung, mendongo, atau mengangan-angan sesuatu yang tak pasti, terlebih kalau terkena jarum. Nggak tega.

Sudah bukan waktunya lagi ku menyalahkan diri ini, kamu, dia, mereka, atau keadaan. terlalu banyak lembaran kertas yang sudah ku buka pada kalender untuk bisa sampai ke hari ini, dari hari itu. entah aku menikmatinya atau karena kepedulianku sudah berkurang, atau entah karena memang sudah bukan saatnya lagi memikirkan sesuatu yang tidak pantas lagi untuk dipikirkan. Yaaa boleh dikatalah kalau aku sudah mulai bisa menikmati hari-hari ini dengan dunia baru, dengan canda tawa dan penggembira yang membuatku sejenak,bahkan bisa dalam rentang yang lama tak teringat pada namamu. Mungkin, ini cara Tuhan membahagiakanku.


cinta pertama : cinta sepanjang masa^^




Heiiii Kamu. Iya. Kamu yang sempat membuat dunia ini begitu indah semasa aku merasakan bangku sekolah. Hihihi. Entah dari mana awalnya, dan entah mengapa ada rasa yang ku simpan diam-diam padamu. Aku sendiri tak mengerti tepatnya sejak kapan aku merelakan ruang kosong di hati untuk dipenuhi dengan angan tentangmu. Aku juga tak mengerti dengan rasa yang ku tanamkan ini. Dibilang cinta monyet ya bisa, cinta merah jambu ya mungkin, cinta pertama,,,ya nggak salah, nano-nano deh rasanya.  hihhihi…

Aiiiihh,, lucu sekali kalo seketika ku melihat ke belakang hidupku. grogi, salah tingkah, keringat panas dingin, dan malu-malu yang tak bisa ku tutupi ketika berpapasan denganmu, atau tak sengaja beradu pandangan denganmu atau sekedar ngobrol yang tak berlangsung lama karena hanya sepatah dua patah yang kita ceritakan :D terlebih wajah merahku yang tak bisa ku sembunyikan ketika ada sesuatu yang melibatkan aku dan kamu dan berhasil diboomingkan oleh kekompakan supporter. Ya, temanku, temanmu juga tentunya, memang selalu berhasil membuatku malu dihadapanmu, di hadapan mereka, bahkan dihadapan guru-guru kita. dan lucunya aku, dulu menafsirkan kalo jodoh itu ya seperti ini *konyol sekali aku, wkwkwk*. Gimana enggak, banyak hal dan kejadian yang nggak sekali dua kali adaaa saja sesuatu yang memang pas banget buat kita. ah, pokoknya nggak jarang deh :D

masa kecil dan labilku memang lucu kalo dikaitkan dengan ‘rasa’ ini. sampai-sampai ku menemukan ‘diary book’ bersampul biru yang sudah cukup berdebu, tak terkunci lagi, namun masih sangat jelas coretan-coretan di dalamnya. Semuanya tentang kamu!! :D wow, nggak bosen-bosennya aku ketika waktu itu hanya berteman kertas dan pena, dan merangkai kata sepanjang halaman demi mengenang keseharian yang ku lalui dengan adanya kamu di sekitarku.

Mungkin………….sampai sekarang, aku dewasa, kamu dewasa, kamu nggak merasa dan nggak tahu-menahu soal rasa ku ini. Tapi, tak dipungkiri juga kalo seharusnya kamu cukup tau dan mengerti. Entah semuanya kamu anggap hanya kebetulan, guyon, atau pacokan. Tapi, ku rasa kamu cukup tau dari tingkah aneh dan wagu-ku ketika berada di hadapanmu. *huwaaaa muka memerah*

Jalanku bukan jalanmu. Selama ku melewati masa-masa ABG dan remaja, pun dengan kamu di 
sekitarku, lambat laun rasa itupun hilang dan berhasil tergantikan. Namun, dengan cukup lamanya kita berada di dunia yang sama,  terkadang membuatku sulit untuk menjaga rasa yang sudah seharusnya aku jaga, dengan kedewasaanku. Hm,,,entah kenapa aku dan kamu dipertemukan dalam waktu yang tak tak singkat sepanjang kanak-kanak hingga remajaku. 

sabtu-sabtu

Sabtu sore. 

Hmm.. hari ini terasa lelah sekali bagiku. Padahal nggak ada jadwal kelas dan di sekolah cuma duduk-duduk, sekali dua kali bergurau sendau dengan rekan-rekan seperjuangan, mengisi perut ke kantin sekolah, dan lagi-lagi terbawa suasana ‘ketawa lepas’ dengan kawan penggembira.  Yap, sepulang dari sekolah saya langsung meluncur ke kos sodara,ini kunjungan pertamaku saat dia pertama kali ngekos. Lalu  mengantarnya jalan-jalan, melihat keramaian salah satu pusat penjualan yang ada di solo, dan tak hentinya beradu tawar-menawar dengan penjual. Ahahaii, namanya juga calon ibu-ibu,nggak salah kan kalo udah kudu pandai-pandai memutar harga pasar :D  Cukup lelah memang untuk suatu perjalanan yang nggak bisa dibilang dekat. Dan lagi posisinya saya mengantar-jemput, jadi seperti setrikaan. fiuuh capek. 

Alhasil, sesampainya saya di kos tercinta, langsung mengambil posisi yang enak di kasur dan terlelap seketika. Hmm,,itulah saya, kalo bener2 sudah capek, nggak bisa diganggu deh dengan rasa kangen yang begitu mendalamnya pada kasur, bantal dan guling. *ya maklum, udah seminggu aktif, wajarlah kalo merasa lelah* 


Tuesday, September 20, 2011

Puisi Aku Seorang Guru



Lihatlah...seharian, aku telah diminta menjadi seorang aktor, teman, penemu barang hilang, psikolog, pengganti orang tua, penasihat, hakim, pengarah, motivator, dan pembimbing rohani murid-muridku…
Meski tersedia peta, grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku, aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan karena murid-muridku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri untuk belajar... 
Aku sebuah paradoks. Aku paling keras berbicara dan aku paling banyak mendengar. Karunia terbesarku terdapat dalam kerelaanku menerima murid-muridku dengan sikap menghargai.

Kekayaan materi bukanlah salah satu tujuanku tapi aku seorang pencari harta karun, yang selalu mencari peluang baru bagi murid-muridku—peluang untuk menggunakan bakat-bakat mereka –dan yang selalu mencari bakat-bakat yang kadang tersembunyi dibalik sikap menyerah.

Dulu..aku bercita menjadi seorang dokter…namun sekarang dengan aku menjadi seorang guru, aku merasa bahwa akulah yang paling beruntung diantara semua pekerja.
Karena seorang dokter diijinkan untuk mengantarkan kehidupan dunia dalam satu saat ajaib. Aku diijinkan melihat kehidupan itu dilahirkan kembali setiap hari dengan pertanyaan baru, gagasan baru dan persahabatan baru dari semua muridku.

Ketika seorang arsitek tahu bahwa jika ia membangun dengan teliti, bangunannya mungkin akan berdiri berabad-abad. Namun seorang guru tahu bahwa jika ia membangun dengan cinta dan kebenaran, apa yang ia bangun akan abadi.

Aku tidak membutuhkan tempat rekreasi atau hiburan untuk meredakan rasa sedih yang terkadang datang bersama masalah-masalah, karena disini ketika didepan gerbang sekolahku, semua itu akan larut bersama senyuman, ketulusan dan cinta tulus murid-muridku yang terpancar dari mata, senyuman, harapan dan sambutan hangat mereka setiap pagi... 

Aku seorang pejuang, setiap hari bertempur melawan sikap negatif, rasa takut, cara berpikir seragam, prasangka, kebodohan dan kelesuan. Tapi aku mempunyai sekutu-sekutu hebat : kecerdasan, rasa ingin tahu, dukungan orang tua, kreatifitas, cinta, tawa—semua bergegas menghampiriku dengan dukungan luar biasa.

Kepada siapa lagi aku berterimakasih atas hidup indah yang begitu beruntung bisa kujalani ini selain kepada kalian ; masyarakat dan para orang tua. Karena kalian telah memberiku kehormatan besar dengan mempercayaiku untuk mendidik, sumbangan terbesar kalian bagi keabadian –anak-anak kalian.
Dan demikian aku mempunyai sebuah masa depan yang menantang, penuh petualangan dan yang menyenangkan karena aku diijinkan melewati hari-hariku dengan masa depan.

Kubuka mata dipagi hari, aku ingat bahwa hari ini aku akan bertemu dengan banyak kebahagiaan dengan murid-muridku…ya aku seorang guru…dan untuk itu aku bersyukur pada Allah setiap pagi..setiap hari.

Aku menyentuh masa depan…karenanya aku menjadi guru !




*addapted from John Wayne Schlatter dalam Chicken Soup For Teacher Soul*

Monday, September 12, 2011

kembali ke sekolah : putih abu-abu ^^

Senin, 12 September 2011

Yeyeyeee…hari pertama saya masuk sekolah,, aku SMA lagiii, haaiissh. Hm,,andai saja ya bisa kembali ke masa itu, indah sekalii. Ah, khayal.

Yap, ini hari pertamaku PPL. Dagdigdug serrr. Ya walaupun hari ini baru penyerahan peserta PPL dari UNS ke sekolah mitra, tapi rasanya udah nano-nano dulu  :p
Agak sedih-sedih gimana…gitu dengan jarak sekolah saya ini. Saya dapat penempatan di sebuah sekolah yang tak dekat dari tempat kos. 30 menit-an lah motorku bisa mengantarkanku sampai kesana, 20 menit juga bisa kalo jiwa pembalap saya lagi kambuh, hihihi. Tempat yang lumayan jauh bagi saya yang notabene dari jaman saya sekolah unyu-unyu alias masih TK sampai sekolah ‘masa indah’ alias SMA, saya cukup memakan waktu paling jauh 10 menit untuk sampai ke bangku sekolah. Ah,tempat tinggal saya memang cukup strategis, Alhamdulillah yah, sesuatu banget :D ah, apaan sih.. -,-“

Yap, PPL alias Program Pengalaman Lapangan ini salah satu mata kuliah yang harus saya tempuh di semeseter menjelang akhir ini (semeseter 7 red), karena semester 8 harus menjadi semester paling akhir semasa saya kulia, amiin. Ihwaaaw,, aku bakal jadi guru. Yaa, walaupun kadang hati saya masih suka galau-galau gimanaa gitu dengan pilihan ini, mungkin lebih tepatnya takdir. Masih suka lirik sana-sini, masih suka rumput tetangga, Tapi,, Insya Allah ini memang yang terbaik buat saya menurut Allah, semoga berkah yah :))

Melihat anak-anak SMA rasanya kok pengen balik lagi ke masa itu. Masa sekolah yang menurut saya pribadi adalah masa yang paling indah semasa sekolah *karena disana kami dipertemukan * hyahahaha curcol* tapi jujur saja, memang indah kog. Duh, saya jadi kangen sekali sama teman-teman SMA saya yang unik-unik, lucu-lucu, cantik-cantik, cakep-cakep, dan pinter-pinter pastinya. Alhamdulillah yah bisa kenal sama kalian. Wawawawaaaww…

baiklah, Welcome to SMA 1 Ngemplak Boyolali *tempat saya ppl*

Semoga bisa bekerja sama dan diajak kerja sama dengan baik. Semoga banyak manfaat. Dan semoga banyak pengalaman yang sudah selayaknya saya dapat sebagai pemula. Let’s go to be a good  and professional teacher!!


 

~k-e-p-o-m-p-o-n-g~ Copyright © 2008 Black Brown Pop Template designed by Ipiet's Blogger Template