Thursday, March 22, 2012

Ibuk, masih ingat kan? :))

Berkereta pagi-pagi jam enam. Lalu di Semarang ganti kereta lagi untuk keberangkatan jam 09.00 kata petugas loket waktu itu. namun ada kendala sama kereta, akhirnya telat setengah jam. Kereta itu nampak sepi penumpang. Memang sih, sepertinya bukan kereta bisnis bahkan eksekutif. Jadi nggak banyak para pekerja atau pebisnis yang berlangganan dengannnya.  Kalo nggak salah hanya ada dua gerbong, tiap gerbongnya nggak lebih dari 15 penumpang. Penumpangnya-pun terlihat bukan yang berurusan penting dengan kemeja rapi  dan tas gendongnya serta sederet deadline yang tampak dari raut wajahnya. Kontras sekali sama kereta Kaligung yang ku tumpangi sebelum kereta ini.  

Di pojok gerbong terlihat beberapa ibu-ibu bergerombol dengan sebakul jualannya. Ada yang jualan nasi pecel dan gorengan, ada yang jualan batik-batik, dan ada yang jualan kripik tempe. Eehh,, aku tertarik sama yang terakhir, doyan banget, hehe. Akupun membeli dua bungkus, untuk ku makan bersama ibuk.

Kali itu, perjalanan pertamaku bersama kereta ini. Jadi, belum ada cerita sebelumnya dengan kereta ini. Duh, nama keretanya saja lupa. Perjalanan terasa lama nian. Kursiku berhadapan dengan bapak-ibuk yang lebih tua dari ortuku, bersama cucunya laki-laki. “niki, putu kulo sampun dhangu nyuwun nitih kereta, namung nembe sempet kulonipun” kata bapak-bapak menjawab pertanyaan ibuk. Cucu itu
terlihat senang sekali naik kereta dengan sesekali membuang pandangannya ke jendela.

Satu jam berjalan, akupun cukup merasa bosen dalam kereta. Nggak seperti biasanya. Mungkin karena cuaca siang itu cukup panas, terlebih sepanjang perjalanan melewati hutan-hutan yang terlihat kering kerontang sekali. Semakin menambah kegelisahanku dan ingin segera sampai. “Buk, biasanya ke Solo niku pinten jam nggih?” tanyaku pada ibuk-ibuk di depanku. “3 jam dhek” sahutnya. Hah?? 3 jam? Lama sekaliii.. speechless seketika. Nggak kebayang betapa lamanya perjalanan ini, dan perjalananku untuk selanjutnya selama  4 tahun mendatang, (pikirku waktu itu).
Ibuk pun sepertinya membaca pikiranku dan berkata “lha gimana, udah mau daftar ulang lho ini, masa’ nggak jadi?”. Akupun terdiam dengan penuh rasa kecewa tak terduga. Perjalanan yang ku kira dari rumah totalnya tiga jam,  bertambah jadi 5 jam, itupun kalo on-time. What?? Betapa jauhnya dari rumahku? Ingin menyalahkan tapi entah kepada siapa ku harus menyalahkan.

Stasiun Kereta Api Balapan Solo. Mataku pun  langsung melek melihat tulisan itu. akhirnya sampai juga.
Aku bersama ibuk naek becak menuju halte bis kota.  abang becak menolak ketika aku meminta mengantarku sampai ke kentingan. Ya maaf Pak, saya kan nggak tahu kalo ternyata memang cukup jauh ya dari stasiun,hehe. Adem, tenang, pujianku sewaktu menikmati kota Solo. Yaa walaupun ini bukan yang pertama kalinya aku ke Solo, tapi setidaknya yang kali ini lebih ku nikmati. tak terasa, bis kota sudah sampai di depan  Universitas Sebelas Maret. “monggo mbak, buk”, kata kernet menyadarkanku dari lamunan.

Aku dan ibuk langsung menuju gedung sekretariat SPMB. 10 menit lagi tutup. Alhamdulillah Allah masih memberikan waktu untukku. 10 menitpun berlalu, dan selesai sudah urusanku. Hah? Perjalanannya lama, Cuma untuk 10 menit? -__-
Ibuk pun lalu mengajakku makan di depan kampus, Rumah Makan Padang. Yee..tau aja Buk kalo aku bad mood dan diketemukan sama Nasi rending dan Paru. Hehe. Makasih ibuk.

Selesai sholat, nggak ada rencana jalan-jalan atau istirahat dulu, langsung deh balik arah, Pulang.  Karena jadwal keretanya sudah terlambat, akhirnya kami memutuskan untuk naik Bis. Dapet dua pengalaman sekaligus. Lumayan, itung-itung nambah list pengalaman transportasiku.hehe.  Kamipun menuju terminal bis Tirtonadi. Pengalamanku menjadi bis mania ternyata banyak untungnya. Aku pun berhasil lolos dari rayuan manisnya para calo. Haha!

Perjalanan sore ku itu ditemani hujan sepanjang jalan. Selama perjalanan, ibuk banyak tidurnya, terlihat lelah sekali.

Ibuk, masih inget kan perjalanan kita tiga setengah tahun yang lalu? Perjuangan awal ku menuju dunia kampus. Nggak kerasa udah hampir 4 tahun Ifa betah di Solo, dan sebentar lagi akan kembali ke Pekalongan. Doakan ya Buk, udah nggak sabar memakai Toga dan foto bareng Ibuk Bapak.


0 comments:

 

~k-e-p-o-m-p-o-n-g~ Copyright © 2008 Black Brown Pop Template designed by Ipiet's Blogger Template