Monday, March 28, 2011

kasih, damai, sayang

Sepucuk isi hati untuk sang belahan jiwa sejati
Sore hari, aku bertemu mereka lagi
Aku bertemu kasih, damai, dan sayang
Mereka datang menangis kepadaku
Mereka membutuhkan tempat tinggal
Tempat tinggal yang teduh seperti dulu
Yang melindungi mereka dari terik surya, amarah hujan, dan deru bisu malam
Mereka butuh teman bicara
Aku menjawab, “Janganlah tertidur sebentar, tinggallah selamanya di rumah hatiku, agar aku juga bisa mencium bahagia yang terpancar dari kalian selamanya”
Masuklah mereka satu persatu

Dan mereka kembali mengatakan, “Jagalah kami seutuhnya, dan dari apapun yang dapat membunuh kami”
Aku kembali menjawab,” Aku sanggup berkorban untuk kalian”
“Apa balasan untukmu?”
Aku menjawab,”Tidak ada, aku hanya berharap dapat hidup abadi dengan kalian”
Cinta sejati itu tak berharap balasan
Mau berkorban walaupun kita sedang terluka
Cinta sejati itu penuh pendakian berat untuk mencapai langit kebahagiaan
Ketika pikiran telah membelenggu kita
Emosi tersimbul diantara rusuk-rusuk cinta
Tak lagi mampu melihat dengan mata hati
Karena kelambu kabut ketidakyakinan
Yang menyelimuti
Ketika semua keraguan datang
Mesti kepada siapakah kita percaya lagi?
Antara dusta dan kebenaran sejati
Yang tak pernah mati
Tapi siapa yang mampu mereka
Tentang bayangan dari langit penuh tangis
Hati…….. apa itu? Ada di mana?
Tanyakan semuanya pada hati
Yang tak pernah mampu untuk menjauh dari kekuatan kejujuran
Dari segala lembaran-lembara kehidupan
Karena disitulah cinta sejati ada
Disitulah kita berdua pernah bertemu



0 comments:

 

~k-e-p-o-m-p-o-n-g~ Copyright © 2008 Black Brown Pop Template designed by Ipiet's Blogger Template