Monday, May 23, 2011

Hope, you know...



Bukan seperti ini yang aku ingin. Berpisah. Oke sudah bisa aku jalani.  Pun dengan tertatih.  Sering jatuh, bangkit, jatuh lagi dan kadang dijatuhkan. Jangan ditanya sakit atau nggak. Sudah pasti. tentunya dengan berbagai topeng aku menjalaninya. Survive. Ya,,aku bisa.. aku bisa.. ini buktinya. 

Mencoba tersenyum kala membaca senda guraumu dengannya. Mencoba bahagia kala melihat kau bersanding dengannya,pun mengenakan abu-abu garis. Oh my God. Nggak ku sangka. Itu pemberian terakhirku untukmu.

Siang tadi, aku tak sengaja bertemu denganmu dalam dunia maya. Ya, jejaring sosial yang dulu sering menggoyahkan kepercayaan hubungan kita. kau menyapaku.  *Tumben? Tapi tetap ku balas. Dengan semangat nggak semangat tentunya. jadi maaf kata-kata balasanku tak begitu tersenyum. Benar begitu? Ya, padahal sapamu terlihat riang sekali padaku. *kenapa,,bukannya kamu begitu angkuh padaku akhir-akhir ini?

Tapi, bukan seperti ini yang aku ingin. Bukan seperti ini caranya. Bukan seperti ini rumusannya. Larangan untuk saling sapa. Larangan untuk bercanda. Larangan untuk berbagi cerita layaknya sahabat.Larangan untuk menanyakan kabar. Larangan hanya untuk sekedar menuliskan sesuatu di wall kamu, bahkan sekedar memberi comment yang tak menyangkut (aku-kamu). Tidak boleh. Oh, sungguh terlalu. dan mungkin beribu Larangan sudah dia tetapkan padamu. Ckckckcckk.

Dulu aku juga begitu. Muna sekali jika aku menyangkal. Tapi tidak sekeras itu. Yang seperti ini namanya memutuskan hubungan. Memutuskan komunikasi.  Aku tak suka. Bukan seperti ini yang aku inginkan.  Bukankah kita masih bersahabat? Bukankah “we are best friend” adalah janji manismu?

Ya, kamu terlalu mengalah. Bukan, menjaga perasaan, jawabmu. Tapi, bukan seperti itu. Seharusnya.
Kamu tau makna menjaga perasaan yang sesungguhnya? Coba tanyakan padanya, apa dia bisa menjaga perasaan??bisa?? tidak?? Kalaupun bisa, seharusnya tidak ada list larangan tadi. Bahkan, tidak ada hubungan yang baru seumur jagung itu. Tapi…… yah, nasi sudah menjadi bubur.

Aku hanya menyampaikan apa yang ku rasa. Ya. Bukan apa-apa, aku hanya tak ingin lost contact denganmu. Aku tak ingin menjawab “tidak tahu kabarnya bu, sudah lama nggak smsan” ketika bundamu menghawatirkan persahabatan kita.  aku tak ingin ‘unhappy ending’…ya walaupun memang tergolong unhappy ending, tapi tidak benar2 begitu.
semoga kau mengerti

0 comments:

 

~k-e-p-o-m-p-o-n-g~ Copyright © 2008 Black Brown Pop Template designed by Ipiet's Blogger Template