Hujan malam ini tak sederas air mata seorang peri
Yang jiwanya tersakiti tadi
Semuanya memang terasa sakit
Bagimu hari ini adalah hari yang membebani jiwa
Tapi, percayalah periku
Lentera hatiku selalu ada dalam genggamanmu
Nyala api cinta kita sedang bergoncang
Menari tak tentu
Tak tahu ada goresan angin dari mana
Kita memang berbeda
Tetapi kita adalah Saturday yang saling menguasai dan merasakan
Betapa bodohnya aku jika tak mampu
Bahagiakan apa yang telah membahagiakanku
Seseorang yang tak pernah lelah bersanding cinta
Dan bermainkan dawai kasih sayangnya
Sebagai pertanda suara hati yang selalu rindu
Sayangku…
Kau bukan hanya orang yang kusayangi
Bukan hanya jadi orang yang kucinta
Lebih dari itu,
Keberadaanmu di dunia ini
Adalah alasan aku ada, aku bernafas
Mencintaimu adalah hal yang paling membuatku
Rindu akan kebahagiaan
Seperti malam yang tersenyum terang
Ketika bulan yang kecil memeluk setitik tubuhnya
Waktu itu, 5 Desesmber 2008
0 comments:
Post a Comment