Hallo hallo assalamu’alaikum…^^
Deg-degan. Sampai-sampai sewaktu mandi pagi tadi saya menggigil di kamar mandi. Entah efek deg-degan ato kedinginan.haha. tapi nggak sempet panas dingin kok. :p Yaps, “Today is my first class”. Selasa, 4 Oktober 2011. Masuk kelas. Untuk yang pertama kalinya seumur saya hidup hingga hari ini. Bismillah.
Bertemu dengan wajah-wajah baru. Para ABG menginjak remaja merajut dewasa. Dari berbagai karakter, bentuk, asal muasal, serta belasan tingkah. Lalu menyampaikan sesuatu, berbagi ilmu kepada mereka dan membuat sedemikian hingga mereka mengerti apa yang saya ajarkan adalah sesuatu yang bakal menjadi kewajiban saya (kelak) dan bakal saya jalankan dalam merajut mimpi, menggapai masa depan. Ya ya ya, tidak semudah yang saya bayangkan, cukup melelahkan diluar dugaan saya. Perlu digaris bawahi itu, lelah.
Pertama kali masuk ruang dengan label X.1. menatap wajah-wajah baru. Jujur saja, agak deg-degan sih iya. Tapi, seketika melebur dengan senyum baru serta sambutan hangat dari berbagai karakter di hadapan saya. Tiga puluh tujuh kepribadian. Fiuuuhh cukup banyak juga ya. Sembilan puluh menit-pun terasa begitu cepat dan saya merasa kurang untuk tak sekedar bertatap muka dengan mereka. Tapi, saya sudah dinanti di ruang berlabel X.3 tuk melakukan misi yang sama, sekali lagi : tak sekedar bertatap muka dengan para ABG :))
begitu ku ucap salam pertanda mengakhiri pertemuan dengan penghuni X.1, saya seperti orang dehidrasi. Tenggorokan saya kering. Ingin sekali air putih menetes dan membasahi. Lelah, capek. Dan, seketika itu juga saya baru sadar, kalo setelah ini akan berkata-kata lagi dengan topik yang sama, hanya saja dengan ‘mereka’ yang lain, kali ini tiga puluh lima karakter. *Aaiiihh bosen sendiri aku --,--. Padahal baru dua kelas. Gimana para guru-guru saya dulu ya sewaktu mengajar? Saya pun bergumam dalam hati “Wah ternyata mereka *guru* benar-benar harus dihargai dan memang harus dihormati. Berkata-katanya mereka adalah sangat berarti, karena berkata-katanya mereka adalah bisa menjadikanku mengerti sesuatu. Dan Karena berkata-katanya mereka adalah tak sekedar berkata-kata, banyak usaha yang sudah mereka persiapkan, tak sedikit energy yang mereka keluarkan dan seribu hal tersirat di dalamnya. Oh, guruku, terima kasihku.”
Pagiku cerahku matahari bersinar, ku gendong tas merahku di pundak
Selamat pagi semua, ku nantikan dirimu di depan kelasmu menantikan kami
Guruku tersayang, guru tercinta, tanpamu apa jadinya aku
Tak bisa baca tulis, mengerti banyak hal, guruku terima kasihku
Nyatanya diriku kadang buatmu marah
Namun segala maaf kau berikan
Guruku tersayang, guru tercinta, tanpamu apa jadinya aku
guruku terima kasihku
yappzz… itu tadi sedikit kesan pertama saya mengajar di kelas, mengajar siswa SMA. Lebih tepatnya latihan mengajar sebelum saya jadi seorang pendidik kelak pada saatnya. Bukan hanya pendidik saja sih, jadi pembimbing, penasehat, pemberi contoh, dan banyak hal seyogyanya seorang guru : digugu lan ditiru :))
*mengajar bikin ketagihan loh :))
tapi-tapi, kelelahan saya berkata-kata seratus delapan puluh menit tanpa jeda tadi, terbayarkan. Ada makan-makan dari sekolah tepat seusai saya mengajar tadi. YES!! Haha, Alhamdulillah yah. Nasi kuning, dengan hiasan perkedel, abon, timun, kemangi, dan suwiran ayam, cantik deh. serta es hengkuwe *kalo nggak salah namanya* hehe :D
0 comments:
Post a Comment