Nggak lucu kan kalo aku nangis di depanmu?
Walaupun mungkin beberapa orang akan bilang wajar
kalo mengalaminya.
Perpisahan itu memang nggak ada yang menginginkan.
Sedih, udah pasti.
Berada dalam jarak jauh dengan orang yang cukup
berarti dalam hidup. Seperti aku
denganmu mulai malam ini.
Selama hampir setahun ini mungkin kurang begitu
kerasa, karena aku berpikir walaupun jarak keberadaan kita nggak sedekat dulu
lagi, toh banyak alasan dan kesempatan buat kamu maen ke kota ini lagi.
Kenyataannya begitu kan?sampai aku lupa berapa kali
kamu maen ke atap kita semenjak kamu lulus.
But, minggu kemaren, ketika kamu memberitahuku kalo
kamu keterima di tempat kerja itu,dan bakal merantau lagi, saat itu adalah
antara seneng dan sedih bagiku.
Seneng karena kesuksesan kamu, sedih karena nggak
tau kapan bisa ketemu lagi setelah kamu atau aku sama-sama sibuk nanti.
Kamu adalah orang kedua setelah keluarga. Easy going,
sikap terbuka, dan bijak mu berhasil membuatku nyaman berkeluh kesah atau
sekedar bersikap manja sebagai seorang adek (katamu sih gitu..hehe)
Inget nggak dulu waktu pertama kali kita bercerita
panjang di ruang tamu, sampai hampir jam dua belas kalo nggak salah. Aku merasa
menemukan teman curhat segalanya. Dan akhirnya terbukti kan? Sampai-sampai semua “kartu” ku ada di kamu. Apa sih yang
nggak kamu tahu dariku? Dari my firstlove yang sempet hilang dan muncul cerita
lagi akhir-akhir ini, my first boyfriend dari romantis-romantisnya sampai
akhirnya kamu melihatku menangis karenanya, tentang moment-moment yang tak
jarang aku sendiri lupa kalo kamu mengingatkannya, tentang adek-adekku yang
selalu aku ceritakan kekonyolan mereka, tentang keluargaku, tentang anak emas,
tentang sahabatku di kampus, tentang makanan kesukaanku dan ketidakdoyananku,
tentang segalanya, bahkan sikapku yang “penuh pertimbangan” pun kamu berhasil
menilainya. Ohyaa juga tentang sesuatu di laptopku, hehe.. akhirnya aku tahu
yang kamu maksud,jadi maluu *tutup muka*
*itu file katutan dari yang bersangkutan, inget nama foldernya kan? Makanya
aku nggak ngeh sewaktu kamu menemukan itu, karena aku nggak pernah merasa
menyimpan nya* eh, rahasianya masih terjaga kan? I trust it on you.
Selama aku kuliahpun, semua tak luput karena
bantuan dan bimbinganmu. pun dengan duo S di prodi kita, Seminar dan Skripsi.
Galau dijamin hilang deh selama aku minta solusi darimu. Terbukti kok. aku
merasa berhutang budi banyaaaaaak banget banget banget. T.T kata terima kasih pun nggak cukup untuk
membayarnya. Semoga amal baikmu dibalas sama Yang Kuasa yaa..
Kamu, yang selalu mampir ke kamarku dan otomatis
aku berhenti mengerjakan entah apa itu. Bukan kenapa-kenapa, karena aku memang
nggak bisa fokus kalo disambi cerita-cerita. Apalagi yang ngajak cerita kamu,
nggak ada kata stop sebelum ngantuk menjadi lampu merahnya.
Terima kasih banyak yaaa kakak buat semuamuanya
selama menemaniku di perantauan. Rasa takutku sebagai anak perantauan yang
newbie akhirnya melebur juga. Kamu yang selalu menanyakanku kalo hampir jam 10
aku belum juga pulang ke kos dan merawatku ketika dulu aku sempat sakit. Merasa
ada yang melindungi dan mengawasiku.
Kamu sedikit tomboy, to the point, mengatasi
masalah tanpa masalah (eehh jadi serasa pengadilan aja, hehe), fleksibel, bersikap sebagai kakak yang
perhatian banget, pinter, dan kamu itu baeeeeeekk banget. Aku jujur lhooo nggak
dibuat-buat.
Eh, Bebek goreng bu bibit enak kan? Rekomendasiku
tepat donk? Terima kasih yaa buat makan-makannya malam ini dan selama ini
*sering banget ditraktir kamu*. Oh yaaa aku belum sempet mengenalkanmu pada jus
coklat yang akhirnya aku menemukannya di belakang kampus. Yahh,, semoga lain
waktu ada kesempatan.
Selamat ulang tahun juga yaa kakak, semoga tambah
bijak. Haha. Selamat datang di dunia kerja, yang kamu bilang itu adalah
masa-masa perjuangan hidup yang menantang dengan persaingan yang ketat. Selamat
menjemput rizki di Ibu Kota. Candaan kita buat mengajakku naek pesawat kalo
kamu pulang nanti, terealisasi nggak ya? Kita lihat nanti. Haha. Semoga aku dan
kamu sama-sama sukses. Amin.
Ini postingan pertamaku tentang
kamu,akhirnya..hehe. maaf yaa baru kesampaian. Lagi galau. Kalo membaca
postingan ini, hilangkan –kamu- yaa..
Sampai ketemu lagi yaa kakak, semoga ada waktu buat
ketemu lagi, cerita face to face lebih enak kan ya? Jangan lupa datang di
wisuda ku. Doakan semoga aku bisa mengikuti kesuksesanmu.amin.
aku merasa beruntung sekali punya seorang sahabat
sepertimu.
Regards,
If, Iphul